Selasa, 13 Juni 2017

Geografi dan Geomorfologi ???

Geomorfologi

Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).

Bentuk lahan terdiri dari sistem Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah lapisan permukaan bumi.
Pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti dilakukan langsung di lapangan dengan melakukan field trip atau dapat juga dilakukan dengan interprestasi foto udara atau dengan Analisis Citra Satelit (ACS). Pengindraan jauh sebagai alat bantu untuk memantau atau mengamati objek muka biumi tanpa ada sentuhan secara langsung, anatara lain berupa foto udara atau citra satelit.
Bentang lahan akan mudah diidentifikasi dengan pandangan jarak jauh atau kalau menggunakan foto udara atau citra satelit menggunakan skala gambar kecil. Sebaliknya untuk bentang lahan mudah diamati dari jarak dekat atau dengan foto udara atau citra satelit dengan skala lebih besar.
Dengan pengamatan dan analisis bentuk lahan dari foto udara akan diperoleh informasi biofisik lainnya baik yang bersifat sebagai parameter tetap (landform, rock, soil, slope) maupun parameter berubah (erosion, terrace, land use).
Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani yaitu ge  berarti bumi, morphe berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan  proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.
Melalui kajian proses, geomorfologi berusaha mengkaji bagimana bentukan asal tersebut terjadi dan terbentuk, sebab bentukan alam yang kita lihat sama namun kemungkinan proses dan gaya-gaya (kekuatan) yang membentuknya berlainan. Contoh daerah perbukitan , dapat terbentu dari proses erosi dari kekuatan air yang mengalir ( tenaga eksogen), tetapi dapat juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ).
Dengan demikian melalui geomorfologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, sekaligus menganalisa bagaimana bentukan tersebut dapat terjadi dan bagaimana perkembangan bentukan itu selanjutnya.
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang telah berdiri sendiri seperti oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
a.       Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena atmosfera, litosfera, hidrosfera, dan biosfera. Kajian geomorfologi adalah pada fenomena litosfera, khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.
b.      Geomorfologi dan Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisik bumi yaitu : hidosfera, litosfera dan atmosfera.  Dengan demikian geomorfologi itu adalah bagian dari fisiografi.
c.       Geomorfologi dan Geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk didalamnya asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya ( termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang (kartili, 1958). Dengan demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.
Lebih lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat bagian besar (H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1)      Geomorfologi statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk permukaan bumi yang nyata.
2)      Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang menyebabkan bentuk permukaan itu terjadi.
3)      Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief permukaan bumi.
4)      Geomorfologi kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam dengan menggunakan ukuran tertentu.
Gejala morfologi ada sejak jaman romawi dan yunani. Pada waktu itu sampai abad petengahan terdapat terori malapetaka (Catastrophism theory). Teori ini menyatakan perubahan bumi akan berubah apabila terjadi ciptaan baru oleh tuhan. Perubahan-berubahan ini diiringi oleh malapetaka-malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia yaitu J.Mutton (1726-1797) menyusun “teori uniformitarianisme” (uniformitarianism theory). Teori ini mengatakan bahwa gaya dan proses yang mengubah bentuk permukaan dari dahulu hingga sekarang sebenarnya sama, yang berbeda hanya kekuatan, kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya dinyatakan bahwa semua bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan tetapi secara terus menerus.
SUMBER:
http://inizaka.blogspot.co.id/2013/07/geomorfologi-pengertian-hakekat-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG BERAPI

PROSES TERJADINYA LETUSAN GUNUNG BERAPI Oleh: Ronikha Imawwati Sub Pembahasan: 1. Materi Pembelajaran Mengenai  Gunung Merapi 2...