Rabu, 21 November 2018

MEMANFAATKAN SDA DENGAN PRINSIP EKO-EFISIENSI (Oleh Ronikha Imawwati)


PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN PRINSIP EKO-EFISIENSI
Materi pembelajaran pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan prinsip Eko-Efisiensi yaitu sebagai berikut:
1.      Pengertian Eko-Efisiensi
Eko-efisiensi merupakan singkatan dari kata ekologi dan efisiensi dimana kata ini mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan.

Gambar.1 Eko-efisiensi

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh World Businnes Council for Suistainable Development (WBCSD) pada tahun 1992. Eko-efisiensi ini bertujuan untuk menciptakan konsep lebih sedikit serta membuat limbah dan polusi sesedikit mungkin, untuk menjaga kelestarian lingkungan.
2.      Prinsip Eko-Efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam
Prinsip eko-efisiensi adalah suatu prinsip yang mengefisiensikan energi dan bahan yang tidak tergunakan menjadi lebih tergunakan didalam proses produksi sehingga dapat menekan bahkan meminimalkan tingkat energi dan bahan yang terbuang.



Gambar 2. Prinsip ekoefisiensi
Maksud prinsip eko-efisiensi adalah energi dan bahan yang tak tergunakan didalam suatu sistem proses produksi akan terbuang dan menjadi limbah baik itu berupa limbah padat, limbah cair maupun limbah gas dan akan menyebabkan peningkatan social cost (dampak biaya sosial yang ditanggung oleh masyarakat) untuk proses lanjutannya. Sehingga dengan meningkatkan efisiensi, maka yang akan terjadi adalah semakin banyak energi dan bahan yang tergunakan pada proses produksi, dengan demikian akan semakin sedikit yang terbuang. Oleh karena itu prinsip ekoefisiensi dapat dikatakan meminimalkan tingkat bahan dan energi yang akan terbuang serta menjadi lebih efisien.
Prinsip eko-efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam antara lain sebagai berikut:
1.      Meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Energi yang tersedia digunakan sebesar-besarnya untuk proses produksi, dan mengurangi proporsi energi yang terbuang percuma.
2.      Pemilihan sumber daya alam yang tepat. Misal: di Kabupaten A akan mendirikan pembangkit listrik. Pemerintah setempat harus memilih pembangkit listrik yang akan didirikan menggunakan sumber daya alam batu bara, minyak bumi, gas alam, energi angin, energi air, atau energi tata surya.
3.      Melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Proses pembangunan harus terjadi sinergi (kerjsama) antara lingkungan (ekologi) dan pembangunan. Pembangunan tidak mengesampingkan keselarasan lingkungan, dan lingkungan yang sehat harus mendukung proses pembangunan. Contohnya mengkonsepsikan bahwa SDA di dalam negeri harus menjadi milik sendiri. Adapun pengelolaannya untuk memaksimalkan diperlukan tenaga asing.
4.      Perilaku arif masyarakat. Untuk melestraikan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua makhluk, maka perilaku masyarakat yang mencakup 4R + 1F yaitu sebagai berikut:
a.      Reduce, yaitu mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang tidak “terlalu dibutuhkan”. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
·         Menghemat penggunaan kertas dan tisu karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan.
·         Memelihara, merawat, dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki daripada membeli yang baru.
·         Membeli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
·         Membeli produk yang bisa di daur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
·         Menghindari atau mengurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
·         Minimalkan penggunaan pestisida.
·         Mengurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan sudut rumah.
Ini adalah contoh dari Reduce:

Gambar 3. Menggunakan tisu yang ramah lingkungan
b. Reuse, yaitu penggunaan kembali barang bekas yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi lain. Reuse ini cocok untuk negara kita. Cara lain yang dapat digunakan adalah:
·         Menggunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastik atau styrofoam.
·         Menggunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
·         Menggunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tisu dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
·         Menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.

Gambar 4. Minum Menggunakan Gelas Kaca/Keramik
Lebih baik minum menggunakan gelas keramik atau gelas kaca karena dapat digunakan berkali-kali
Gambar 5. Minum menggunakan aqua gelas plastik
Minum menggunakan gelas plastik atau aqua tidak dapat digunakan berulang kali maka dari itu untuk mengurangi limbah kita dapat mengurangi penggunaan bahan plastik dengan contoh sederhana seperti gambar di atas.
c.       Recycle, yaitu mendaur ulang barang. Contoh paling sederhana adalah mendaur ulang sampah organik, menggunakan bekas botol plastik air minum untuk pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas. Daur ulang skala besar dapat dilakukan pabrik-pabrik besar untuk melaksanakan prisip eko-efisiensi. Contohnya industri kelapa sawit selain menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dalam proses produksinya juga menghasilkan limbah maupun produk samping. Untuk mengoptimalkan biaya produksi, meningkatkan profit, dan meningkatkan daya saing, maka limbah hasil produksi dimanfaatkan kembali menjadi produk samping yang bermanfaat dan ramah lingkungan. cangkang biji sawit dan serta dapat dimanfaatkan untuk sumber energi. Dalam kehidupan sehari-hari recycle antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
·         Menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
·         Menggunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
·         Recycle segalanya: koran, botol, dan kaleng, plastik, kulit, kaca, dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
·         Memanfaatkan sampah non-organik didaur ulang untuk menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
·         Mengumpulkan sampah dan membuang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya.
·         Barang plastik bekas seperti ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman, dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
Contoh Recycle:
1. Langkah-Langkah Membuang sampah pada tempatnya 
Membuang sampah pada tepatnya bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir, membuat lingkungan bersih,membuat tanah menjadi lebih subur karena tidak terkontaminasi dengan sampah-sampah yang dibuang sembarangan di atas tanah.
a. Langkah 1. Ambil sampah yang ada di lingkungan sekitar kita
Gambar 6. Memungut sampah di lingkungan sekitar sekolah SMAN 12 Banjarmasin
b. Membuang sampah ke tempatnya
Gambar 7. Membuang daun yang gugur dari pohon ke bak sampah organik
Gambar 8. Membuang sampah pada tempatnya

b. Daur ulang dari koran bekas dijadikan tempat tisu
Gambar 9. Mendaur ulang koran bekas menjadi tempat tisu
c. Mendaur ulang sampah plastik menjadi tas cantik merupakan salah satu cara mengurangi limbah plastik yang dibuang sia-sia dan mencemari lingkungan


  Gambar 10. Daur ulang bungkus plastik menjadi tas  cantik
d. Mendaur ulang botol plastik menjadi pot bunga
Gambar 11. Daur ulang botol plastik

d.      Repair, adalah usaha perbaikan demi lingkungan. Contohnya: perilaku penduduk pantai yang sukarela menanam mangrove (bakau) ditepi pantai agar tidak terkena abrasi. Reboisasi atau perbaikan lahan kritis dengan pengijauan sehingga terbentuk daerah resapan yang mampu menahan limpahan air, serta mencegah longsor.
e.       Frugal, yaitu menggunakan sumber daya alam yang tidak boros tapi “irit”, dengan cara penggunaan seperlunya, tidak berlebihan dan limbahnya terbatas. Contohnya dalam menggunakan air tutup kra bila keperluan sudah selesai, matikan listrik yang tidak diperlukan, segera perbaiki pipa PDAM yang bocor, gunakan kendaraan yang “irit” bahan bakar, dirikan pembangkit listrik yang “irit” dan efisien, artinya bahan bakar yang digunakan sedikit, hasilnya maksimal dan tidak banyak limbah yang terbuang.
Contoh frugal yaitu dengan menggunakan air secukupnya saja dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 12. Irit dalam memakai air 
Sumber: 
1.      Buku Geografi Siswa Kelas XI Kemendikbud, Tahun 2016

3 komentar:

  1. Materinya sangat bermanfaat, mengajarkan orang-orang untuk memanfaatkan sumber daya alam secara ekoefisiensi

    BalasHapus

MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG BERAPI

PROSES TERJADINYA LETUSAN GUNUNG BERAPI Oleh: Ronikha Imawwati Sub Pembahasan: 1. Materi Pembelajaran Mengenai  Gunung Merapi 2...