PEMANFAATAN
SUMBER DAYA ALAM DENGAN PRINSIP EKO-EFISIENSI
Materi pembelajaran pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan prinsip Eko-Efisiensi yaitu sebagai berikut:
1.
Pengertian Eko-Efisiensi
Eko-efisiensi merupakan
singkatan dari kata ekologi dan efisiensi dimana kata ini mengimplikasikan
bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan.
Gambar.1 Eko-efisiensi
Istilah
ini pertama kali diperkenalkan oleh World
Businnes Council for Suistainable Development (WBCSD) pada tahun 1992.
Eko-efisiensi ini bertujuan untuk menciptakan konsep lebih sedikit serta
membuat limbah dan polusi sesedikit mungkin, untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
2.
Prinsip Eko-Efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya
alam
Prinsip eko-efisiensi
adalah suatu prinsip yang mengefisiensikan energi dan bahan yang tidak
tergunakan menjadi lebih tergunakan didalam proses produksi sehingga dapat
menekan bahkan meminimalkan tingkat energi dan bahan yang terbuang.
Gambar 2. Prinsip ekoefisiensi
Maksud prinsip
eko-efisiensi adalah energi dan bahan yang tak tergunakan didalam suatu sistem
proses produksi akan terbuang dan menjadi limbah baik itu berupa limbah padat,
limbah cair maupun limbah gas dan akan menyebabkan peningkatan social cost (dampak biaya sosial yang
ditanggung oleh masyarakat) untuk proses lanjutannya. Sehingga dengan
meningkatkan efisiensi, maka yang akan terjadi adalah semakin banyak energi dan
bahan yang tergunakan pada proses produksi, dengan demikian akan semakin
sedikit yang terbuang. Oleh karena itu prinsip ekoefisiensi dapat dikatakan
meminimalkan tingkat bahan dan energi yang akan terbuang serta menjadi lebih
efisien.
Prinsip eko-efisiensi
dalam pemanfaatan sumber daya alam antara lain sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
efisiensi penggunaan energi. Energi yang tersedia digunakan sebesar-besarnya
untuk proses produksi, dan mengurangi proporsi energi yang terbuang percuma.
2.
Pemilihan sumber
daya alam yang tepat. Misal: di Kabupaten A akan mendirikan pembangkit listrik.
Pemerintah setempat harus memilih pembangkit listrik yang akan didirikan
menggunakan sumber daya alam batu bara, minyak bumi, gas alam, energi angin,
energi air, atau energi tata surya.
3.
Melaksanakan
pembangunan berkelanjutan. Proses pembangunan harus terjadi sinergi (kerjsama)
antara lingkungan (ekologi) dan pembangunan. Pembangunan tidak mengesampingkan
keselarasan lingkungan, dan lingkungan yang sehat harus mendukung proses
pembangunan. Contohnya mengkonsepsikan bahwa SDA di dalam negeri harus menjadi
milik sendiri. Adapun pengelolaannya untuk memaksimalkan diperlukan tenaga
asing.
4.
Perilaku arif
masyarakat. Untuk melestraikan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi
semua makhluk, maka perilaku masyarakat yang mencakup 4R + 1F yaitu sebagai
berikut:
a.
Reduce, yaitu
mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja
barang-barang yang tidak “terlalu dibutuhkan”. Cara lain yang dapat dilakukan
yaitu sebagai berikut:
·
Menghemat
penggunaan kertas dan tisu karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan.
·
Memelihara,
merawat, dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki daripada membeli yang
baru.
·
Membeli
produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
·
Membeli produk
yang bisa di daur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
·
Menghindari atau
mengurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan
sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
·
Minimalkan
penggunaan pestisida.
·
Mengurangi
penggunaan bahan kimia saat membersihkan sudut rumah.
Ini adalah contoh dari Reduce:
Gambar 3. Menggunakan tisu yang ramah lingkungan
b. Reuse, yaitu
penggunaan kembali barang bekas yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi
lain. Reuse ini cocok untuk negara
kita. Cara lain yang dapat digunakan adalah:
·
Menggunakan
keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat
dari plastik atau styrofoam.
·
Menggunakan
kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
·
Menggunakan kain
serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tisu dan kertas
pembersih sekali pakai lainnya.
·
Menggunakan
wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium
foil dan bahan plastik lainnya.
Gambar 4. Minum Menggunakan Gelas Kaca/Keramik
Lebih baik minum menggunakan gelas keramik atau gelas kaca karena dapat digunakan berkali-kali
Gambar 5. Minum menggunakan aqua gelas plastik
Minum menggunakan gelas plastik atau aqua tidak dapat digunakan berulang kali maka dari itu untuk mengurangi limbah kita dapat mengurangi penggunaan bahan plastik dengan contoh sederhana seperti gambar di atas.
c.
Recycle, yaitu
mendaur ulang barang. Contoh paling sederhana adalah mendaur ulang sampah
organik, menggunakan bekas botol plastik air minum untuk pot tanaman, sampai
mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas. Daur ulang skala besar dapat
dilakukan pabrik-pabrik besar untuk melaksanakan prisip eko-efisiensi. Contohnya
industri kelapa sawit selain menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dalam
proses produksinya juga menghasilkan limbah maupun produk samping. Untuk
mengoptimalkan biaya produksi, meningkatkan profit, dan meningkatkan daya
saing, maka limbah hasil produksi dimanfaatkan kembali menjadi produk samping
yang bermanfaat dan ramah lingkungan. cangkang biji sawit dan serta dapat
dimanfaatkan untuk sumber energi. Dalam kehidupan sehari-hari recycle antara lain dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
·
Menggunakan
pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
·
Menggunakan tas
daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
·
Recycle segalanya:
koran, botol, dan kaleng, plastik, kulit, kaca, dan aluminium serta bahan
anorganik lainnya.
·
Memanfaatkan
sampah non-organik didaur ulang untuk menjadi produk kerajinan tangan yang
indah.
·
Mengumpulkan
sampah dan membuang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya.
·
Barang plastik
bekas seperti ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman, dan lainnya bisa
dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
Contoh Recycle:
1. Langkah-Langkah Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tepatnya bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir, membuat lingkungan bersih,membuat tanah menjadi lebih subur karena tidak terkontaminasi dengan sampah-sampah yang dibuang sembarangan di atas tanah.
a. Langkah 1. Ambil sampah yang ada di lingkungan sekitar kita
Gambar 6. Memungut sampah di lingkungan sekitar sekolah SMAN 12 Banjarmasin
b. Membuang sampah ke tempatnya
Gambar 7. Membuang daun yang gugur dari pohon ke bak sampah organik
Gambar 8. Membuang sampah pada tempatnya
b. Daur ulang dari koran bekas dijadikan tempat tisu
Gambar 9. Mendaur ulang koran bekas menjadi tempat tisu
c. Mendaur ulang sampah plastik menjadi tas cantik merupakan salah satu cara mengurangi limbah plastik yang dibuang sia-sia dan mencemari lingkungan
Gambar 10. Daur ulang bungkus plastik menjadi tas cantik
d. Mendaur ulang botol plastik menjadi pot bunga
Gambar 11. Daur ulang botol plastik
d.
Repair, adalah
usaha perbaikan demi lingkungan. Contohnya: perilaku penduduk pantai yang
sukarela menanam mangrove (bakau) ditepi pantai agar tidak terkena abrasi.
Reboisasi atau perbaikan lahan kritis dengan pengijauan sehingga terbentuk
daerah resapan yang mampu menahan limpahan air, serta mencegah longsor.
e.
Frugal, yaitu
menggunakan sumber daya alam yang tidak boros tapi “irit”, dengan cara
penggunaan seperlunya, tidak berlebihan dan limbahnya terbatas. Contohnya dalam
menggunakan air tutup kra bila keperluan sudah selesai, matikan listrik yang
tidak diperlukan, segera perbaiki pipa PDAM yang bocor, gunakan kendaraan yang
“irit” bahan bakar, dirikan pembangkit listrik yang “irit” dan efisien, artinya
bahan bakar yang digunakan sedikit, hasilnya maksimal dan tidak banyak limbah
yang terbuang.
Contoh frugal yaitu dengan menggunakan air secukupnya saja dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 12. Irit dalam memakai air
Sumber:
1. Buku
Geografi Siswa Kelas XI Kemendikbud, Tahun 2016
|
bagus dilengkapi
BalasHapusBagus. Sangat bermanfaat
BalasHapusMaterinya sangat bermanfaat, mengajarkan orang-orang untuk memanfaatkan sumber daya alam secara ekoefisiensi
BalasHapus